Labels

Labels

Labels

Labels

Minggu, 08 September 2013

IM

Selama ini kita mengenal bermacam-macam bisnis di internet, akan tetapi apakah kita tau akan arti dari Internet Marketing??? Lalu, bagaimanakah kegiatan pemasaran Internet pada umumnya? Internet Marketing adalah segala usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa yang menggunakan media internet. Banyak orang beranggapan bahwa pemasaran Internet adalah segala hal yang berhubungan dengan mencari uang di Internet, yang sebetulnya hal ini tidak benar. Perlu diketahui bahwa ratusan bahkan ribuan program mencari uang di Internet adalah kegiatan yang dilarang dan merupakan kecurangan alias penipuan yang hanya menguntungkan untuk orang-orang tertentu saja. Kegiatan pemasaran Internet umumnya meliputi atau berkisar pada hal-hal yang berhubungan dengan pembuatan produk periklanan, pencarian prospek atau pembeli dan penulisan kalimat-kalimat pemasaran atau copywriting. Pemasaran internet atau e-pemasaran ini secara umum meliputi kegiatan pembuatan desain web (web design), periklanan dengan menggunakan baner, promosi perusahaan lewat mesin pencari informasi (search engine), e-mail, email advertising, pemasaran afiliasi (affiliate marketing), advertensi interaktif (interactive advertising), dll.

PP NUHA

SEKILAS PROFIL PONDOK PESANTREN NURUL HAROMAIN Pondok pesantren Nurul Haromain merupakan salah satu Pondok Pesantren di kawasan Kulon Progo yang ikut mewarnai Islam Ala Ahlissunah Wal Jama’ah didaerah Istemewa Yogyakarta ini didirikan oleh Bp. KHM Sirodjan Muniro AR yang sekaligus sebagai pengasuhnya. Tepatnya pada tanggal 11 Desember 1995 dengan sebidang tanah berukuran 16.000m², setelah Al Faqir menyudahi ta’limnya di makkah Al Maliki Al Hasany. Kader – kader islam yang berwawasan Ahlissunah Wal Jama’ah tanpa meninggalkan nilai – nilai Islam Jawa, Ala Wali Songo yang selanjutnya akan menjadi Islam rohmatan – lil’alamin. VISI Pengemban dakwah penerus Rosulillah SAW dalam lii’lai kalimatillah dan mempertahankan Al Islam Ahlisunnah Wal Jama’ah. MISI [checklist] Membina santri – santri menjadi insani yang berkepribadian Islam, berpegang teguh pada Al – Qur’an dan Sunah Rasulullah SAW dan berhaluan Salafiyah Ahlussunah Wal Jama’ah Ala Madzahibil Arba’ah. Pembinaan calon – calon pemimpin masyarakat (umat) yang bertanggung jawab dan mampu mengembangkan dakwah islam serta mempunyai kepekaan terhadap perubahan dan perbedaan social ekonomi masyarakat (umat). Pondok Pesantren berusaha memikirkan alumnusnya (yang mendapat ridho Kyai) sebagai wujud tanggung jawab Pondok Pesantren (Kyai) kepada anak didiknya. ( santrinya). [/checklist] PLANNING / PROGRAM PONDOK PESANTREN “ NURUL HAROMAIN “ [checklist] Pesantren S3 ( Santri Siap Salurkan ) Wajib 10 Tahun dipesantren/Gratis Kota Santri Pesantren mahir 4 bahasa ( Arab, Inggris, Sunda, Madura ) SKU ( Sekolah kejar Umum ) Rumah Sakit ( Medis/Alternatif/Gangguan Jiwa) Usaha Produktif [/checklist] jasa Transportasi Tenda dengan segala rangkaian Peternakan (Kambing / sapi) BMT Produk Muslim Pasar Seng ( pasar muslim ) Pasar Pondok Toko Supermarket dan Material [checklist] Pesantren Lansia Pesantren Tuna Netra Pesantren anak Cacat Pesantren Narkoba Pesantren Da’Wah ( Tabligh ) Sekolah umum (SDIP/SMPIP/SMAIP) SD / SMP / SMA Isalm Pesantren Pesantren Thoriqoh. Pesantren Lapanan Pesantren Orang Hamil Pesantren Jodoh Pesanren Hijrah/Santri pindahan yang siap berjuang dimana saja [/checklist] Bantuan Saham PT. Akherat ini bisa disalurkan / ditransfer lewat : BCA / BNI / BRI Yogyakarta atas nama : M. SIRODJAN MUNIRO. AR. KH BCA – No. Rek. : 1691599421 BNI – No. Rek. : 0184450992 BRI – No. Rek. : 015201023065507 BRI. Atas nama : P.P. Nurul Haromain. No. Rek. : 693601010942538 Alamat : Taruban Kulon Progo Tukksono Sentolo Tromol POS 4 Kulon Progo Yogyakarta 55664 Tlp. 0274 – 740 50 74 – 08156873086 – 08739899345 – 081229101063

Sabtu, 07 September 2013

musabaqoh

Ponpes Nurul Haromain Kulonprogo mewakili DIY dalam Musabaqoh Qiro'atul Kutub tingkat Nasional Kulonprpgo - Kitab kuning merupakan salah satu sumber utama kajian ilmu pondok pesantren tradisional di Indonesia. Untuk itu, upaya meningkatkan kembali perhatian dan kecintaan para santri untuk terus mempelajari kitab-kitab terus dilakukan, salah satunya adalah dengan diselenggarakannya perlombaan yang merupakan gabungan dari aktivitas membaca atau menghafalkan, menterjemahkan dan memberikan pengertian dan penjelasan terhadap sejumlah kitab kuning yang telah ditentukan. Menurut Ridwan Priyanto, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulonprogo, perlombaan ini disebut sebagai Musabaqah Qiro'atil Kutub, yang mengadu ketepatan, kefasihan, dan pemahaman santri pondok pesantren dalam mempelajari kitab kuning. Provinsi DIY sendiri diwakili oleh M. Rohmatullah Aminuddin, dari pondok pesantren Nurul Haromain, Sentolo, Kulonprogo. Amin, panggilan akrabnya di pondok, akan berlomba membela nama DIY dalam cabang lomba tarikh tobaqoh wustho putra. Ditemui Selasa siang (12/7) ketika berpamitan di ruang kerja Bupati Kulonprogo, Toyo S Dipo, Amin terlihat mantap dan tidak grogi, bahkan santri asuhan KH. Sirojan Muniro ini mantap menjelaskan ihwal lomba yang akan diikutinya, termasuk perubahan nama lomba dari Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) menjadi Musabaqoh Fahmi Kutubit Turats (Mufakat). Melihat kemantapan Amin, Toyo S Dipo memujinya serta mendorongnya untuk berdoa dan berusaha mencapai prestasi yang membanggakan diri Amin, pondok tempatnya belajar, dan daerahnya. "Yang penting jangan grogi, sehingga tidak mudah terpengaruh lingkungan, harus percaya diri, tatag - teteg," ungkap Toyo. Rencananya Amin berangkat bersama 3 orang pendamping, ke Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk mengikuti MQK yang berlangsung tanggal 18 - 24 Juli 2011.(-) Sumber : http://www.kulonprogokab.go.id/v2/Pondok-Pesantren-Nurul-Haromain-Kulonprogo-mewakili-DIY-dalam-Musabaqoh-Qiro-atul-Kutub-tingkat-Nasional_1573

madin nurut tauhid

PROFIL MADRASAH DINIYAH NURUT TAUHID Oleh : Pengelola Madrasah Diniyah Nurut Tauhid Taruban Kulon , Tuksono, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta 55664 SEKILAS TENTANG MADRASAH DINIYAH NURUT TAUHID 1. Identitas Nama Pendidikan : Madrasah Nurut Tauhid Jenjang Pendidikan : ULA / WUSTHO Konsentrasi Pendidikan : Keagamaan ( Agama Islam ) Didirikan : 20 Febuari 2007 Pendiri : Yayasan Nurul Haromain Nomor Piagam Depag : C. 07.309 Tanggal 9 Agustus2007 Nomor Statistik : 311234010029 Alamat : Taruban Kulon, Tuksono, Sentolo, Kulon Progo Yogyakarta Kode Pos : 55664 Status Madin : Swasta Bangunan Madin : Milik Sendiri Nomor Telpon : Contac Person HP : 085743334011 Kalender yang digunakan : Hijriah Kurikulum yang digunakan : Pesantren WaktuBelajar : Siang dan Malam JumlahRuangBelajar : 14lokal JumlahRombonganBelajar : 5 rombel Status tanah : Milik pesantren Luastanah : 2000 m² Saranadanprasarana yang ada : • MejaMurid : 495 buah • Kursi/bangkumurid : 100 buah • Meja Guru : 14buah • Kursi Guru : 14buah • PapanTulis : 14buah • Lemari :2buah Saranaprasaranaolahraga dan seni: • Lapanganolahraga • Seperangkatalatolahraga • Seperangkat alat qosidah 2. Visi, Misi, Sasaran, Tujuan Dan Strategi a. Visi Pengembangan dakwah penerus Rasulullah SAW dalam Lii’lai kalimatillah dan mempertahankan Al Islam Ahlisunnah Waljama’ah. b. Misi Membina santri-santri menjadi insan yang berkepribadian islam, berpegang teguh kepada Al-Qur’an, Rasulullah SAW dan berhaluan salafiyah Ahlussunah Waljama’ah ‘ala madzahibil arba’ah. Membina calon-calon pemimpin masyarakat yang bertanggungjawab dalam membangun dan mampu mengembangkannya juga bertanggungjawab dalam membangun , mengembangkan da’wah islam serta mempunyai kepekaan terhadap perubahan peradaban dan perbedaan sosial, ekonomi, masyarakat , yakni mengajak yang kuat dan menolong yang lemah. c. Tujuan 1. Ungguldalamprestasi, aktifitasdankreatifitassertadapatmemenuhidanmewadahikebutuhansantridankegiatanbelajarsebagaipribadimuslim. 2. Menjadi Madrasah Diniyahunggulan di tingkat propinsi D.I Yogyakarta. 3. Membekalilulusan agar mampuberkompetisisecarasehatdanpositifpadajenjangpendidikan yang lebihtinggi. d. Sasaran 1. Muriddenganprestasi yang memuaskandandapatberkompetisipositifpadajenjangpendidikan yang lebihtinggi 2. Murid yang terbiasamelaksanakanibadah ritual dansosialdenganbaikdanbenar 3. Masyarakatmuslim yang terbiasamelaksanakankewajibansehari-harisebagaiseoranghambaAllohmaupunpredikat santri 4. MemenuhisemuakriteriaMadrasah Diniyah unggulan yang telahditentukan e. Strategi • OptimalisasiKegiatanBelajarMengajar • Penggunaan media pembelajaran, saranaprasanabelajardenganefektifdaninteraktif • Menggerakkandanmendayagunakanpotensisantridi madrasah diniyah 3. Tata pamong (governance) Madrasah Diniyah Nurut Tauhid dilaksanakan oleh Pengelola dalam penyelenggaraan pendidikan dipimpin oleh Seorang Kepala Madrasah dibantu oleh Wakil Kepala dengan unsur penunjang Sekretaris dan Bendahara dalam operasional sehari-hari. Dalam Pengelolaan kelas dibantu oleh Wali Kelas, Untuk melakukan kontrol terhadap kegiatan pendidikan diadakan pertemuan dua tahun satu kali dengan tokoh masyarakat dan wali santri/murid., sekaligus menyampaikan laporan mengingat madrasah Nurut Tauhid didirikan oleh Yayasan Nurul Haromain. Karena sifat pendirian madrasah yang khusus yaitu pemiliknya adalah Yayasan Nurul Haromain maka pengelolaan madrasah tidak akan lepas dari pendidikan kemasyarakatan yaitu untuk membekali anak didik yang seantiasa mengemban amanah semangat pengabdian pada masyarakat terutama masyarakat sekitar . STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH NURUT TAUHID Pengasuh :Kh . Sirodjan Muniro Ar. Pengelola : Yayasan Nurul Haromain Ketua I :A. Tabi’in Ii :Anshori Sekertaris I :Hafidhul Anam Ii:A. Shoim Bendahara I:A. Priyadi Ii:Muhaimin Seksi : Pendidikan :Sholehur Rohman, Aminudin Kebersihan :Mustaqim, Abdul Mu’id Keamanan :Ihya’ Ulumudin, Firdaus Humas :Nur Diyanto, Fuad Ihsanudin 4.SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA MADRASAH DINIYAH Dalam perkembangan dua kegiatan pendidikan Islam meliputi pondok pesantren dan madrasah diniyah , terjadi persentuhan yang signifikan yang memberikan wawasan baru bagi masing-masing, sebagian lagi sebagai konvergensi antara sistem pendidikan pondok pesantren dengan sistem madrasah diniyah dan sekolah modern, bentuk ketiga inilah yang merupakan muara persentuhan tersebut. Pondok pesantren dalan kategori ketiga ini, mulai mengenalkan metode klasikal yang pengajarannya semula dilaksanakan dengan hanya menggunakan sistem sorogan dan bandongan kemudian ditingkatkan dengan pengajarannya lewat madrasah diniyah, dimana pondok pesantren tetap menyelenggarakan pengkajian kitab-kitab salafiahnya secara khusus. Format inilah yang kemudian memberikan agin segar atas berdirinya madrasah diniyah Nurut Tauhidsebagai kelengkapan pendidikan formal di pondok pesantren kami .Pada Tanggal 9 Agustus 2007 Madrasah memperoleh Piagam Pendirian Madrasah Diniyah dari Kantor Wilayah Departemen Agama Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara resmi diakui keberadaan pendidikan madrasah diniyah pada jenjang awaliyah. I. LATAR BELAKANG Madrasah Nurut Tauhidadalah Madrasah Diniyah yang berdiri di bawah naungan Yayasan Nurul Haromain, Taruban Kulon, Tuksono, Sentolo pada tanggal 20 Febuari 2007 M . Dalam usia yang sudah lebih dari lima tahun ini, kehadiran madrasah diniyah Nurut Tauhid telah banyak memberikan manfaat yang berarti kepada santri Nurul Haromain khususnya dan masyarakat Tuksono secara umum, adapun santri yang sudah terdaftar sebagai santri aktif mencapai 495santri. A. Hambatan Madrasah Nurut Tauhid berada di lingkungan masyarakat dengan taraf ekonomi rendah sehingga pungutan terhadap biaya pendidikan sangat minim mengingat biaya hidup wali murid dan masyarakatnya hanya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan minimum, disamping rendah taraf hidup masyarakat setempat madrasah Nurut Tauhid terletak di daerah terpencil sehingga sulit untuk nmendapat akses tenaga pendidik yang mampu, peduli dan punya dedikasi terhadap dunia pendidikan anak untuk mengejar kemajuan mempercepat program dan pengembangan organisasi. B. Program Kerjasama Madrasah diniyah Nurut Tauhid membangun kerjasama dengan sekolahan PP Nurul haromain di lingkungan pondok pesantren.Hal tersebut mampu mendorong semangat belajar bagi anak dan guru namun belum dapat berjalan secara optimal, Madrasah Nurut Tauhidmenjadi lembaga pendidikan keagamaan di sekolahan PP Nurul haromain.Kordinasi Madrasah Diniyah Nurut Tauhid dan Sekolahan PP Nurul haromain sangatlah penting karena untuk membantu para pelajar dalam mengkaji ilmu keagamaan di sekolahan, karena disamping pelajar bisa belajar IPTEK juga bisa belajar tenetang ilmu agama sacara informal. C. Program pembelajaran Pelajaran Pokok 1. Tauhid yiatu memberi bekal dasar tentang pendidikan akan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kekuasaanNya. 2. Akidah Akhlak yaitu memberi bekal tentang budi pekerti dan perilaku yang baik serta berbudi luhur yang diajarkan oleh Islam yang dicontohkan oleh Rasullulah Sallallahu ‘alaihi wasallam. 3. Bahasa Arab Yaitu memberi bekal agar dapat mengerti tentang bahasa arab percakapan dan tatabahasa serta arti dan maksudnya, mengingat sumber agama islam dengan bahasa arab. 4. Al-Qur’an Wal hadits memberi bekal membaca memahami, mengamalkan Al-qur;an dan hadits serta meninggalkan laranyanNya. 5. Sejarah kebudayaan Islam (Tarikh) memberi bekal agar dapat mengerti sejarah dan asal usul islam, pembawa amanat islam serta sejarah peradaban islam 6. Fiqih memberi bekal untuk menerapkan dan mengamalkan hukum-hukum Allah baik yang dilarang (haram), diperintah (Halal) yang tidak disukai Allah (makruh) yang dibebaskan (mubah) maupun bentuk keringanan-keringanan dari Allah dalam menjalankan hidup dan kehidupan masa depan. Pelajaran Tambahan (Ekstra kurikuler) 1. Seni Baca Al-Qur`an dalam bentuk kolosal 2. Seni Baca Sholawat Hadroh dalam bentuk kolosal Pelajaran ekstra kurikuler dilaksanakan di luar jam pelajaran madrasah ( 13.00 s/d 15.30 setiap hari jum’at ) D. Kurikulum Kurikulum Madrasah Diniyah Nurut Tauhid, mengacu pada kurikulum Departemen Agama dan kurikulum pondok pesantren dengan bahan ajar yang aplikatif dengan disesuaikan dengan kondisi lokal madrasah., Sesuai ketentuan bahwa Madrasah diniyah tingkat Awaliyah terdiri dari 4 (empat) kelas yaitu kelas I, II, III dan IV namun di Madrasah Diniyah Nurut Tauhid tingkat awaliyah sampai dengan kelas VI, dan untuk tingkat wushtho terdiri dari 2 kelas yaitu kelas I dan II, untuk anak-anak yang belum berumur 6 (enam) tahun dimasukkan ke kelas athfal Satu dan athfal dua dan tiga dengan pelajaran prioritas baca tulis Al-Qur`an, doa sehari-hari praktikum ibadah. Dan dalam memaksimalkan didalam KBM Madrasah Diniyah Nurut Tauhid memisahkan antara santri putra dan putri sehingga untuk kelas tingkat athfhal ada 5 kelas yang terdiri dari 3 kelas untuk untuk santri putra dan 2 kelas untuk santri putri, dan di tingkat awaliyah terdiri dari 14 belas kelas yang terdiri dari 7 kelas untuk putra yaitu kelas satu ada dua kelas yaitu kelas 1A dan kelas 1B dan kelas II,III,IV,V dan VI begitu juga untuk kelas putri . A. Tenaga Pengajar Guru atau ustadz / ustadzah atau pengasuh berasal dari lingkungan setempat baik yang sudah terbiasa nyantri di Pondok Pesantren maupun yang terbiasa dengan sekolah formal/sekolah umum berjalan seiring sehingga saling melengkapi sehingga madrasah dapat berjalan, tetapi masih sangat perlu peningkatan mengingat juga belum adanya guru Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan di Madrasah Diniyah Nurut Tauhid dengan harapan dapat semaksimal mungkin untuk mengelola madrasah secara komperhenship. Daftar Guru/Ustadz-ustadzah dan mata pelajaran yang diampu: No Nama Tempat / tanggal lahir Alamat Bidang Study 1. A. TABIIN Demak, 12-12-1986 Babalan, Wedung, Demak Shorof 2. A.HANAFI Kudus, 15-02-1983 Undaan Kidul, Unadaan, Kudus Fiqih 3. A.PRIYADI Purworejo, 21- 04- 1984 Grbabag, purworejo Akidah Akhlaq 4. A.ROFIQ Kp, 01-04-1979 Lendah, Kp Tauhid 5. A.SHOIM Demak, 20-12-1990 Tambak Las, Moro Demak, Bonang, Demak Akidah Akhlaq 6. A.SUMINGAN KP, 26- 07, 1979 Taruban Kulon, Tuksono, Sentolo, KP Quran Hadits 7. ABD. MUID Wonosobo, 12-04-1990 Kacangan, Pengarengan, Kali BAwang, Wonosobo Tauhid 8. AMIN Kendal, 02-01-1988 Jetakan, Ploso Sari, Patean, Kendal Quran Hadits 9. ANSHORI Purworejo, 25-10-1991 Rompeng jaya, Kese, Purworejo Shorof 10. ASBIHANI Purworejo, 22-12-1985 Sikopek, Kali Jereng, Pituruh, Purworejo Fiqih 11. ASROFI Demak, 22-12-1990 Margo Linduk, Moro, Bonang, Demak Fiqih 12. FATHUL BARY Bekasi, 11-02-1992 Pondok Ungu, Bekasi barat Qiroatul Kutub 13. FIRDAUS Bekasi, 28-05-1989 Sungai Labuh, Pantai Harapan Jaya, Bekasi Fiqih 14. FUAD IKHSANUDIN KP, 01-06-1989 Galur, Kulon Progo Akidah Akhlaq 15. HAFIDHUL ANAM Kudus, 21-11-1986 Klumpit, Gebog, Kudus Qiroatul Kutub 16. IKHYA’ULUMUDIN Tasik Malaya, 04-05-1988 Sercang, Danau, Lolos, Tasik Malaya Nahwu 17. IMAM BARIZI Gunung Kidul, 02-04-1978 Gunung kidul Quran Hadits 18. MARHABAN Banyumas, 02-11-1976 Salam Rejo Tuksono, Sentolo, KP Sejarah Islam 19. MASTUR AMIN KP, 15- 12, 1978 Taruban Kulon, Tuksono, Sentolo, KP Fiqih 20. MIFTAH Semarang, 04-05-1984 Penadaran, Gubug. Grobogan, Purwodadi Sejarah Islam 21. MIFTAHUS SURUR Purworejo, 04 -02- 1989 Kali Jereng, Pituruh, Purworejo Qiroatul Kutub 22. NAILUL MUNA KP, 28- 12, 1980 Taruban Kulon, Tuksono, Sentolo, KP Nahwu 23. NUR DIYANTO Purworejo, 01-06-1989 Kali Jereng, Pituruh, Purworejo Fiqih 24. NUR HAFIDH Demak, 12-12-1993 Wasalam, Margo Kidul, Bonag, Demak Nahwu 25. NUR HAMID Demak, 24-01-1992 Wasalam, Margo Kidul, Bonag, Demak Nahwu 26. HAMID FAT Demak, 20-12-1988 Darus Salam, Margo Linduk, Bonang, Demak Tajwid 27. NUR HASAN Demak,21-08-1987 Wasalam, Margo Kidul, Bonag, Demak Fiqih 28. NUR SALIM Semarang, 09-12-1980 Penadaran, Gubug. Grobogan, Purwodadi Fiqih 29. SHOLIKHUL ROHMAN Demak, 24-01-1988 Babalan, Wedung, Demak Tauhid 30. SUPRIYANTO Purworejo, 11-11-1985 Sebenta,Togo Guwo, Purworejo Tajwid B. Santri/Murid/Siswa a. Santri berasal dari masyarakat sekitar dan santri Pp Nurul Haromain b. Santri Umumnya belajar di sekolah umum ketika pagi hari. c. Santri berumur rata-rata usia sekolah dasar menengah pertama dan menengah atas d. data santri Madin Nurut Tauhid tahun 2011-2012 KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH IA 43 34 77 IB 34 34 II 29 15 44 III 16 16 32 IV 28 5 33 V 12 5 17 VI 13 5 18 255 C. Sumber dana 2. Syahriyah atau iuran wali murid.Rp. 5000,00 (Lima ribu rupiah) per bulan. 3. Sumber dana lain yang tidak mengikat dan syah serta halal D. Fasilitas 4. Gedung Bangunan Berukuran 60X7 m + 20X25 m terbagi menjadi 14 ruang, khusus ruang KBM,dan (20X15)m untuk kantor 5. Almari besar 2 buah tempat peralatan pendidikan 6. Almari kecil 1 buah untuk tempat rak buku 7. Meja belajar 60 buah 8. Papan tulis 10 buah 9. Seperangkat peralatan kantor 10. Tempat ibadah 11. 40 kamar mandi dan WC E. Rencana Kegiatan 1. Peningkatan Mutu 2. Pelatihan guru dalam peningkatan mutu KBM 3. Pelatihan metodologi membaca Al-Qur’an bagi guru 4. Menambah guru pembimbing Al-Qur’an dan Ekstra kurikuler 5. Penambahan alat peraga belajar mengajar 6. Pelayanan terhadap murid dan orang tua siswa 7. Memberikan pembebasan biaya apapun bagi orang tua murid yang tidak mampu Sentolo, 2 Juli 2008 Kepala Madin Nurut Tauhid A. TABI’IN

batik

Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.[1] Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik".[rujukan?] Sejarah teknik batik Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal.[2]. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.[3] Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. [2]Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.[4] G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.[4] Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal. Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa.[5] Oleh beberapa penafsir,who? serasah itu ditafsirkan sebagai batik. Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.[2] Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Hugh Clifford merekam industri di Pekan tahun 1895 bagi menghasilkan batik, kain pelangi, dan kain telepok.[6] Budaya batik Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta. Batik Cirebon bermotif mahluk laut Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB. Batik dipakai untuk membungkus seluruh tubuh oleh penari Tari Bedhoyo Ketawang di keraton jawa. Corak batik Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing. Cara pembuatan Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin. Jenis batik[sunting] Pembuatan batik cap Menurut teknik Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan. Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari. Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih. Menurut asal pembuatan Batik Jawa batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo.

Jumat, 06 September 2013

santri tulen

$1000.000.000 *tipe cowo setia* 1. yg di pegang cuma mouse : bukan tangan gadis lain 2. yg di elus - elus cuman keybord : bukan rambut gadis lain. 3. yg di pandang hanya monitor : bukan wajah gadis lain. Kesimpulan = anak warnet lebih setia di bandingkan orng pacaran *alibii yg tepat buat yg jomblo...
http://www.facebook.com/anam.elqudsyy. Diberdayakan oleh Blogger.
 

Blogger news

Blogroll

Ada yang bilang, kalo cewek itu tuh kayak komputer. Kalo kita bisa menunggu sedikit lebih lama, mungkin bisa dapat model yang lebih baru dengan harga yang sama. Tapi, kamu beda. Mungkin suatu saat ada cewek lebih hebat dari kamu yang datang dalam hidupku. Tapi, semua itu nggak akan berartii. Sebab, yang aku butuhin cuma kamu